Senin, 16 April 2018
Kamis, 12 April 2018
MKBL Part 3
PERENCANAAN
PADA TAHAP PELAKSANAAN
PROYEK
KONSTRUKSI
1.
Tahap Perencanaan untuk Pelaksanaan
Sebelum
pelaksanaan proyek kontruksi tim pelaksana akan terlebih dahulu untuk
merencanakan tahap-tahap pelaksanaan proyek kontruksi tersebut. Adapun
tahap-tahap perencanaan tersebut antara lain :
Rencana
dari konsultan :
·
Studi
kelayakan
·
Perancangan
(Draft dan DED)
·
Perencanaan
(Biaya dan jadwal durasi pelaksanaan proyek)
Rencana
dari kontraktor :
·
Studi
kelayakan
·
Mengembangkan
rencana proyek yang lebih detail
·
Membuat
jadwal proyek (penjadwalan untuk persiapan material, peralatan dan tempat)
·
Menyiapkan
pengembangan dan pengujian lingkungan.
·
Penutup
Tahap Perencanaan.
Tujuan
dari perencanaan suatu proyek yaitu untuk mengatur :
·
Waktu
·
Biaya
·
Kualitas
·
Perubahan
·
Risiko
·
Isu-isu
Dalam
manajemen pelaksanaan suatu proyek harus
diperhitungkan juga 3E :
·
Efisiensi
·
Efektif
·
Ekonomis
(Benefit)
2.
Persiapan Proyek Konstruksi
Sebelum memulai suatu proyek
konstruksi, yang harus dilakukan oleh kontraktor adalah sebagai brikut :
·
Mempelajari
kembali seluruh dokumen kontrak, terutama gambar-gambar, spesifikasi teknis,
spesifikasi umum, dan peraturan-peraturan yg terkait
·
Melakukan
tinjauan ulang terhadap data yg diperoleh waktu tender seperti :
§ Harga bahan
§ Upah
§ Biaya sub
kontraktor
§ Peralatan
§ Biaya tak
langsung dll
·
Melakukan
tinjauan dan survai lapangan yg lebih teliti untuk memperoleh data dan
informasi tentang :
§ Kondisi lapangan
§ Jalan masuk
§ Lokasi material
§ Tenaga kerja dll
·
Mempersiapkan
SDM, peralatan dan keuangan
·
Mempelajari
peraturan-peraturan yg terkait dengan kegiatan konstruksi misalnya : perda, perpajakan,
perijinan, K3, seperti :
§ Izin IMB
§ Izin AMDAL
§ Izin ANDALALIN
§ Perpajakan dll
3.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Sebelum dimulai aktifitas atau
kegiatan di lapangan secara fisik, hal yg sangat penting adalah :penyusunan
rencana pelaksanaan. Penyusunan rencana pelaksanaan ini biasanya dilakukan oleh
:
a.
Bagian
teknik perusahaan : untuk proyek skala kecil dan tdk begiti complicated.
b.
Tim
penyusun yg terdiri dari gabungan unsur teknik (pusat) dan calon manajer/ personil
yg akan ditempatkan di proyek tsb
Dalam
menyusun rencana pelaksanaan, beberapa hal yg perlu dilakukan adalah sbb :
a.
Teknis
: rencana yg mengadung aspek-aspek teknis, yaitu :
§ Perencanaan site
plan ( tata letak bangunan )
§ Pembuatan
gambar-gambar yg mendukung pelaksanaan seperti gambar jalan kerja/ access road,
gambar kantor lapangan, gudang, barak pekerja, kantor direksi/ konsultan, gambar
kerja (shop drawing ) dan gambar konstruksi
b.
Manajerial
: adalah rencana pelaksanaan yg hanya mengandung aspekaspek manajerial yaitu ;
§ Pembuatan metode
kerja, jadwal kerja :
- Jadwal pelaksanaan ( time Schedule)
- Jadwal pendatangan bahan ( Material
Schedule )
- Jadwal pendatangan alat ( Equitpmen
Schedule )
- Jadwal pendatangan TK ( Manpower
Schedule )
- Jadwal pemakaian subkontraktor (
Subcontractor Schedule )
§ Rencana
organisasi pelaksanaan
- Struktur organisasi proyek dan susunan
personalia
- Pembagian kerja dan alur tugas ( job
description dan job flow )
§ Rencana Anggaran
Biaya Proyek ( RAP )
- Biaya Langsung Proyek ( BLP )
-
Biaya tak Langsung Proyek ( BTL )
§ Rencana arus
cash ( Cosh Flow ) yg terdiri dari :
- Cash in : rencana penerimaan termijn
(bulanan /monthly payment)
- Cash Out : Rencana pengeluaran atau
rencana pembayaran :
• Rencana pembayaran upah
• Rencana pembayaran bahan/ material
• Rencana pembayaran sub kontraktor
• Rencana pembayaran peralatan
• Rencana pembayaran biaya tak langsung
(BTL) : biaya pegawai dan umum ( BPU )
- Cosh Out Non Flow : Pajak, penyusutan,
bunga bank
§ Rencana
Pengendalian/ monitoring
§ Rencana Mutu
§ Rencana
Keselamatan kerja (safety plsn )
4.
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum kontraktor memulai
kegiatan pelaksanan di lapangan, kontraktor harus membuat rencana pelaksanan
pekerjaan yg menjadi pedoman operasional bagi semua personil di lapangan. Dalam
melaksanakan pekerjaan konstruksi, kegiatan yg dilakukan mengikuti pedoman dan
urutan yg sesuai dgn metode pelaksanaan konstruksi yg telah disusun dan
ditetapkan sebelumnya.
a.
Persiapan pekerjaan
Dalam
tahapan persiapan sebelum memulai pekerjaan, personil yg akan ditugaskan
menangani proyek harus memperhatikan hal-hal sbb :
§ Mempelajari
dan mendalami secara detail isi dokumen/kontrak yg sudah disepakati antara
pemilik pekerjaan dengan kontraktor :
-. Isi
pasal-pasal kontrak, apakah ada pasal yg belum jelas
-. Spesifikasi
teknis
-. Syarat –
syarat pelaksanaan
-. Gambar
kontruksi
§ Melakukan
peninjauan kelapangan untuk mendapatkan data :
-. Harga
bahan, upah, subkontraktor
-. Keadaan dan
kondisi lapangan yg lebih detail dan akurat.
-. Budaya dan
adat istiadat dan kondisi masyarakat yg lebih detail
-.
Ketersedianya SDM yg akan diperlukan
§ Mempersiapkan
segala perijinan yg berkaitan dgn kegiatan proyek, misalnya ijin pengangkutan
alat berat, pengangkutan material/ bahan dll
b.
Site Instalation/ tata letak Bangunan
Salah
satu kegiatan perencanaan teknis yg juga sangat penting adalah perencanaan tata
letak bangunan ( site instalation ), Pemilihan lokasi untuk penempatan bangunan dengan mempertimbangkan:
a. Kebutuhan minimal untk menunj
aktivitas selama pelaksanaan
b. Ketentuan yg diminta sesuai kontrak/
spesifikasi
c. Metode dan urutan kerja yg akan
dilakukan
d. Tersedianya lahan yg ada
e. Anggaran biaya pelaksanaan
f. Jenis dan volume bahan, peralatan yg
digunakan
Pengaturan tata letak / site instalation
secara singkat diuraian sbb :
a. Bangunan Gedung :
• Kantor : menghindari suara gaduh,
debu, pandangan
• Gudang : keamanan, terlindung dari
panas & hujan
• Mess : bebas dari tempat kerja
• Barak : bersih, sehat dan aman
b. Peralatan berat, misal :
• Crane : kapasitas radius
jangkauan,bangunan sekitar
• Mixer : lokasi bahan, jarak angkut
• Genset : suara bising tdk mengganggu
karyawan lain, polusi asap
c. Gudang bahan pokok
• Semen : terlindung cuaca, dekat dgn
mixer, aman dll
• Koral, pasir : tidak mengganggu lalu
lintas kerja, dekat dgn mixer
• BBM : tersedia alat pemadam kebakaran,
jauh dari fasilitas kerja
d. Jalan lingkungan :
• Pintu masuk : pengaturan lalu lintas,
keamanan, penerangan dll
• Jalan kerja : keamanan, kelancaran,
ganggunan lain.
c.
Organisasi Pelaksanaan
Dalam
kaitannya dgn pelaksanaan proyek, organisasi merup sekelompok orang dari
berbagai latar belakang ilmu yg terorganisir dan terkoordinir dalam wadah
tertentu, melaks, tugas tertentu dan untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi
proyek dipimpin oleh seorang manajer/ kepala proyek dibantu oleh beberapa
personil inti dan staf. Dalam menyusun organisasi proyek, perlu diperhatikan
hal-hal sbb :
§ Mengidentifikasikan
fungsi dan kegiatan-kegiatan proyek
§ Menentukan
sasran/ tujuan yg ingin dicapai
§ Membagi habis
seluruh kegiatan yg akan dilakukan untuk mencapai sasaran tsb/ penyelesaian
proyek.
§ Mengelompokan
kegiatan-kegiatan menjadi kesatuan praktis, dimana kegiatan dalam satu kelompok
merupakan kegiatan yg saling terkait
§ Menentukan
tugas-tugas yg hrs dilaks. Oleh setiap kesatuan dan menyediakan fasilitas kerja
yg diperlukan.
§ Menempatkan
personil yg mempunyai keahlian, pengalaman, kemampuan dan kompetensi sesuai dg
tugasnya masing-masing.
Secara garis besar, fungsi-fungsi yg
diperlukan dlm sebuah organisasi proyek konstruksi adalah sbb:
§ Fungsi
Perencanaan Teknis dan Keuangan
Meliputi
kegiatan :
• Perencanaan
rekayasa teknis ( Engineering ) meliputi kegiatan : penyusunan jadwal pelaksanaan
( master schedule ), penyedia/ pengadaan SD (bahan, alat, sub. Kontraktor ), perencanaan
metode pelaks., rencana mutu dan K4L
• Perencanaan
administrasi dan keuangan, meliputi perencanaan cash flow, rencana Termyn,
sistem akuntasi dan perpajakan dan pengelolaan SDM.
§ Fungsi
Pelaksanaan Operasional
Meliputi
kegiatan pelaksanaan pekerj di lapangan untuk mewujudkan bentuk fisik bangunan.
§ Fungsi
Pengendalian
Meliputi
kegiatan monitoring secara periodik. Bila terdapat keterlambatan ( deviasi) terhadap
rencana, maka dilakukan analisis penyebabnya dan kemudian dilakukan tindakan
untuk mengatasinya.
5.
Perancangan Bangunan
Laut
Sebelum perancangan bangunan laut
ada baik nya kita harus mengetahui konsep awal sebelum pelaksanaan agar kita
tahu kemampuan untuk difungsikan nya struktur bangunan laut tersebut.
Perancangan bangunan laut
meliputi :
a.
Geometri
b.
Tata
letak
c.
Bahan
yang digunakan dan bahan yang baik untuk lingkungan
d.
Ukuran
bangunan yang layak untuk digunakan
e.
Penentuan
harga
f.
Mendefinisikan
tujuan operasi, meliputi :
• Nilai ekonomis
struktur
-
Productibility
(kemudahan dalam membangun, merehabilitasi dll)
-
Inspectability
( kemudahan dalam melakukan pemeriksaan)
-
Maintibility
(kemudahan dalam perawatan)
-
Cost
weight (berat struktur untuk biaya pengadaan dan mobilisasi
• Fungsional suatu
bangunan
• Habitatility
atau nilai mutu struktur
• Realibility atau
nilai keandalan struktur
• Availability
atau nilai proposional struktur secara keseluruhan umur bangunan laut
• Safety atau
nilai keamanan dan keselamatan ketika pelaksanaan dan pemeliharaan
• Demage tolerance
atau kemampuan struktur bangunan laut untuk tahan lama pada keseluruhan umur
bangunan laut
#www.untan.ac.id
#BuRiyanny Pratiwi, ST, MT
MKBL Part 2
MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
1. Definisi Proyek, Kontruksi dan
Proyek Kontruksi
Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka
waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk mencapai suatu
sasaran tertentu.
Konstruksi adalah Suatu
kegiatan membangun sarana maupun prasarana
Proyek Kontruksi adalah
Suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan
dengan upaya pembangunan sesuatu bangunan, mencakup pekerjaan pokok dalam
bidang teknik sipil dan arsitektur, meskipun tidak jarang juga melibatkan
disiplin lain seperti teknik industri, mesin, elektro, geoteknik, maupun
lansekap.
2. Karakteristik Proyek Konstruksi
a. Waktu
proyek terbatas, artinya jangka waktu, waktu mulai (awal proyek dan waktu
finish (akhir proyek) sudah tertentu.
b. Hasilnya
tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya sekali, bukan produk
rutin/berulang (Pabrikasi).
c. Mempunyai
tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda, dengan pola di awal sedikit, berkembang
makin banyak, menurun dan berhenti.
d. Intensitas
kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan, tahapan perancangan dan
pelaksanaan).Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi tenaga beragam
pula.
e. Lahan/lokasi
proyek tertentu, artinya luasan dan tempat proyek sudah ditetapkan, tidak dapat
sembarang tempat.
f. Spesifikasi
proyek tertentu, artinya persyaratan yang berkaitan dengan bahan, alat, tenaga
dan metoda pelaksanaannya yang sudah ditetapkan dan harus memenuhi prosedur
persyaratan tersebut.
g. Mempunyai administrasi dan dokumentasi yang jelas
3. Skema Pekerjaan Konstruksi
1. Pihak Yang Terlibat dalam Proyek Konstruksi
Adalah nama atau istilah
dari Amerika Utara, yang artinya pemilik suatu proyek dan yang mendanai suatu
proyek tersebut. Owner ini dapat perorangan atau lembaga swasta maupun
pemerintah.
-
Konsultan
Perencana
Adalah
perusahaan atau lembaga yang memberikan jasa dalam merencanakan suatu bangunan
dalam bentuk faedah dalam penggunaannya beserta besar biaya yang diperlukan dan
susunan pelaksanaan dalam bidang adminitrasi maupun kerja dalam bidang teknik.
-
Konsultan
Manajemen Konstruksi
Adalah
perusahaan atau lembaga atau orang yang bertugas selaku pengendali dan
coordinator dalam keseluruhan sistem rekayasa, sejak persiapan perencanaan
dimulai samapai pelaksanaan konstruksi berakhir dan bertanggung jawab atas
pengelolaan proses konstruksi keseluruhnya dari perencanaan sampai tahap
pemeliharaan.
-
Konsultan
Pengawas
Adalah
perusahaan atau lembaga yang bertugas mengawasi pekerjaan secara menyeluruh
dari awal samapai akhir pelksanaan pembangunan dan meliputi seluruh
bidang-bidang keahlian yang diperlukan. Berikut rincian bidanag pekerjaannya:
pengendalian umum pekerjaan, pengesahan sub pemborong (termasuk kemapuan
teknis), menetapkan, menyediakan, mengkoordirnir tenaga ahli, meminta keputusan
arsitek perencanaan tentang estetika, meminta penjelasan dari perancang.
-
Konsultan Struktur
Adalah
perusahaan atau lembaga yang bertugas mengawasi pekerjaan secara menyeluruh
dari awal samapai akhir pelksanaan pembangunan dan meliputi seluruh
bidang-bidang keahlian yang diperlukan. Berikut rincian bidanag pekerjaannya:
pengendalian umum pekerjaan, pengesahan sub pemborong (termasuk kemapuan
teknis), menetapkan, menyediakan, mengkoordirnir tenaga ahli, meminta keputusan
arsitek perencanaan tentang estetika, meminta penjelasan dari perancang.
-
Konsultan Arsitektur
Adalah
perusahaan atau lembaga yang memberikan jasa dalam bidang gambar perncanaan
yang meliputi bidang-bidang bangunan utilitas, publik, monumental, perumahan,
rencana induk kawasan rancangan grafis, rancangan interior, studi kelayakan,
rancanagn lengkap.
-
Konsultan MEP
Adalah perusahaan atau
lembaga yang memberikan jasa dalam bidang mekanikal dan elektrikal yang
meliputi instalsi, plambing, pengatur suhu udara, pengaman kebakaran, pengolahan
limbah, transportasi vertikal, instalsi catu daya, detector kebakaran, instalsi
penerangan, pengaturan tata suara, akustik, sistem alarm.
Adalah
perusahaan atau lembaga atau orang yang melaksanakan suatu proyek konstuksi dengan
kontrak tertentu
-
Sub
– Kontraktor
Orang atau
badan yang menerima perkejaan dari kontraktror utama dan menyelenggarakan
pelaksanaan perkerjaan sesuai bidang yang dimiliki atau penerima pekerjaan
khusus dari suatu konstruksi. Dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan
gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat yang ditetapkan.
Langganan:
Postingan (Atom)