1. Pengantar
Posisi atau letak analisis ekonomi teknik dalam bidang konstruksi dapat kita ketahui dari urutan langkah kegiatan rekayasa pembangunan secara keseluruhan, mulai dari terbentuknya ide atau sasaran yang ingin dicapai sampai pada tahapan operasisonal dan pemeliharaan. Pada tahap studi kelayakan (feasibility study) dilakukan analisis ekonomi yang pada prinsipnya merupakan suatu analisis tentang alternatif proyek yang sesudah melalui/ bersamaan dengana analisis teknik, sosial dan lingkungan dan lainnya sehingga proyek dapat diketahui apakah layak atau tidak secara ekonomi (Kodoatie,1995). Ekonomi teknik adalah suatu obyek yang menarik karena ilmu ini merupakan persinggungan antara Ilmu Ekonomi dan Ilmu Teknik khususnya Teknik Sipil. Ekonomi Teknik pada rekayasa pembangunan dipakai sebagai alat untuk mengevaluasi dalam pengambilan kebijakan pembangunan dari sudut pandang ekonomi. Ada hal penting untuk diketahui bahwa analisis ekonomi proyek bukan atau tidak sama dengan perhitungan rencana anggaran biaya suatu proyek. Analisis ekonomi proyek merupakan suatu kajian secara ekonomi apakah suatu ide, sasaran atau rencana suatu proyek akan diwujudkan dengan porsi yang layak secara ekonomi; sedangkan rencana anggaran biaya sustu proyek fisik merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk mewujudkan proyek tsersebut sesuai dengan desain 1 yang dibuat (Pujawan,1995). Ilmu ekonomi adalah suatu studi yang mempelajari bagaimana masyarakat mempergunakan sumber daya yang langka (scare resources) untuk memproduksi komoditas yang berharga dan mendistribusikannya diantara orang-orang yang bebeda (Grant EL, 1996). Teknik (engineering) adalah profesi yang pengetahuan tentang matematika dan ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dengan studi, pengalaman, dan praktek dipergunakan dengan bijaksana dalam mengembangkan cara-cara untuk memanfaatkan secara ekonomis, bahan-bahan dan kekuatan untuk kemanfaatan umat manusia. Ekonomi Teknik (Engineering Economy) adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam teknik, yang terdiri dari evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan manfaat-manfaat usulanusulan proyek-proyek teknik (Degarmo, 1997).
2. Ekonomi Teknik dan Industri Konstruksi
Ekonomi teknik adalah suatu disiplin yang menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam melakukan judgement untuk memilih dan menggunakan seluruh sumberdaya secara ekonomi agar dapat memberikan benefit bagi manusia. Secara ekonomis berarti melaksanakan keputusan dalam keterbatasan sumber daya yang ada – memilih alternatif berdasarkan financial, material dan human resources yang ada – untuk mendapatkan hasil (merits) yang optimal. Sehingga seringkali dikatakan bahwa secara ekonomi berarti melakukan pilihan dalam kelangkaan (choices in scarcity) serta berupaya untuk mencapai hasil optimum. Dalam suatu pasar yang kompetitif, apabila suatu perusahaan dituntut untuk tetap dapat berkembang dan survive (dalam arti 2 profitable), maka setiap keputusan yang memperhitungkan setiap rupiah dalam proses rekayasanya dapat disebut sebagai keputusan yang melibatkan aspek ekonomi teknik. Dalam keputusan-keputusan seperti itu secara inherent akan menyebabkan terjadinya tradeoff, diantaranya berbagai jenis biaya dan performance yang dituntut (seperti : keselamatan, berat, keandalan, mutu kecepatan dan sebagainya) dari proposal atau disain yang diusulkan. “Tugas” ekonomi teknik adalah mencari kompromi (balance) antara tradeoff yang mungkin timbul ke dalam suatu solusi yang paling ekonomis. Sehingga amat penting bahwa suatu proposal dalam bidang rekayasa (engineering proposais) dievaluasi dalam terminology manfaat dan biaya sebelum proposal tersebut dilaksanakan. Ekonomi teknik memberikan prinsip bagaimanakah seyogyanya evaluasi tersebut dilaksanakan–menerjemahkan lingkungan rekayasa di lingkungan ekonomi. Dengan demikian pembahasan mengenai lingkungan ekonomi menjadi tidak terelakkan dalam mempelajari ekonomi teknik. Dunia usaha saat ini lebih banyak bertumpu pada aspek teknis dimana para sarjana dituntut meningkatkan keterampilan tidak saja dalam bidang manajemen akan tetapi dalam bidang teknis operasional usaha itu sendiri. Secara umum setiap organisasi usaha akan selalu melakukan berbagai aktivitas yang terkait dengan produksi barang atau jasa dengan harga yang kompetitif, pengembangan produk atau jasa yang efektif dan efisien, tingkat keuntungan yang memadai sepadan dengan investasi yang dikeluarkan dan upaya mempertahankan usaha agar berkesinambungan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Berdasarkan hal tersebut calon sarjana Teknik Sipil perlu dibekali pengetahuan yang berkaitan dengan manajemen kuantitatif 3 berupa pengetahuan ekonomi teknik, agar mereka mampu mengalokasikan sumberdaya perusahaan dalam batasan waktu, modal, personalia, material, mesin dan faktor pendukung usaha lainnya dengan efektif dan efisien dengan mempertimbangkan profitabilitas, faktor resiko dan ketidak pastian yang mungkin akan dihadapi dalam bidang pekerjaannya nanti. Dalam kenyataan setiap proyek konstruksi tidak hanya mampu diwujudkan (realizable) secara teknis, melainkan juga harus layak (feasible) secara ekonomis. Dengan demikian analisis ekonomi proyek merupakan suatu kajian secara ekonomi apakah suatu ide, sasaran atau rencana suatu proyek akan diwujudkan dengan porsi yang layak secara ekonomi (Newman, 1998).
www.untan.ac.id
Riyanni Pratiwi, ST, MT
Riyanni Pratiwi, ST, MT